Kamis, 22 Desember 2016

"Sejarah Kolonialisme Belanda di Indonesia”.



KATA PENGANTAR

            Alhamdulilah puji syukur kita panjatkan kepda ALLAH SWT  yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya dengan judul”Sejarah Kolonialisme Belanda di Indonesia”. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Ida Hasanah, MA.  sebagai dosen pengasuh mata kuliah Sejarah dan Kebudayaan Indonesia.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dan khususnya bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis berharap bagi pembaca dapat memberi kritik atau saran yang membagun untuk kesempurnaan makalah ini.



DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................ i
Daftar isi..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A.      Latar belakang........................................................................................ 1
B.      Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.      Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................. 3.....
A.    Awal Kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia .............. ...3
B.     Pengaruh Peradaban Belanda Atas Struktur Budaya Indonesia............. 3   
a.       Di Bidang Pendidikan............................................................................. 3   
b.      Di Bidang Arsitektur............................................................................... 4
c.       Di Bidang Agama.................................................................................... 4
d.      Di Bidang Kesenian................................................................................. 5
e.       Dalam Bidang Bahasa ............................................................................ 5

C.     Berakhirnya Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia........... 5

BAB III PENUTUP................................................................... 7
A.    Kesimpulan.............................................................................................. 7
B.     Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................... iii




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
                Belanda adalah  kolonial terlama yang menduduki bumi indonesia, yakni sekitar 3,5 abad. Setelah VOC mengalami kebangkrutan  yang  berujung pada keruntuhanya pada akhir abad ke-18. Kekuatan VOC sangat mutlak, sehingga menimbulkan berbagai perlawanan kerajaan kerajaan lokal . diantaranya adalah jayakarta dan mataram. Namun keruntuhan VOC sebagai suatu lembaga perusahaan yang monopolistik tidak dapat di cegah lagi. Bagunan usahanya di makan korupsi , penyalah gunaan jabatan dan nafsu kemewahaan.
            Pada tahun 1795 kerajaan belanda di bawah raja Willem V diguling oleh patriot republikan yaang di bantu oleh prancis. Status belanda menjadi republik benama republik Bataaf(Bataafse Republiek). Sebagai republik belanda menjadi sekutu prancis dalam melawan kelompok pro monarki yang di pelopori oleh inggris.
            Sementara itu inggris semakin meningkatakan kegiatannya di Asia, satu persatu wilayah VOC dapat di rebut, antara lain Hindustan, Ceylon, Persia Dan Malaka. Ingggris juga memblokade ekspor rempah rempah belanda ke eropa.  Akibatnya VOC mengalami kerugiaan besar, melihat VOC mulai kalah bersaing, Williem V memandang tidak masuk akal untuk tetap mempertahankan VOC.
            Maka, berdasarkan pasal 249 UUD Republik Bataaf (Belanda) 17 maret 1799, di bentuknya suatu badan untuk mngambil alih semua tanggung jawab atas hak milik dan hutang VOC.  Badan itu bernama Dewan Penyatuan Hak Milik Belanda di Asia (de Raad van Aziatische Bezittinangen en Etabilisementen). Pengambilan alih ini resmi di umukan di Batavia pada tanggal 8 agustus 1799. Pada tanggal 31 desember 1799 VOC dinyatakan bangkrut dan seluruh miliknya di bawah kekuasaan negara belanda.
            Setelah VOC jatuh bangkrut  dan kekuasaan Britania yang pendek di bawah Thomas Stamfrord Raffles, pemerintahan belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Dengan di bubarkanya VOC maka indonesia secara resmi berada langsung di bawah kekuasaan kerajaan belanda dengan nama Hindia Belanda.








B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana awal kedatangan bangsa belanda ke indonesia?
2.      Apa saja pengaruh peradaban belanda atas budaya indonesia?
3.      Bagaimana berakhirnya masa penjajahan belanda di indonesia?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui awal kedatangan bangsa belanda ke indonesia.
2.      Mengetahui  pengaruh peradaban belanda atas budaya indonesia.
3.      Mengetahui berakhirnya masa penjajahan belanda di indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN


A.   Awal Kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia

            T
ahun 1596 adalah awal kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia. Empat buah kapal yang dipimpin oleh Pieter Keyzer serta Cornelis de Houtman ini sampai ke pelabuhan Banten setelah menempuh perjalanan selama satu tahun lebih. kunjungan dari kapal Belanda ini ke daerah Banten kurang disambut baik karena sifat arogan yang ditunjukkan oleh Cornelis de Houtman. Kemudian dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1598 Belanda mencoba lagi kembali ke Indonesia di bawah pimpinan Jacob Van Neck, dan mereka berhasil disambut baik oleh penguasa Banten saat itu karena mereka telah belajar dari kesalahan Cornelis de Houtman. Akhirnya, Belanda diperbolehkan untuk melakukan perdagangan di kawasan pelabuhan Banten. Tujuan awal Belanda adalah untuk berdagang rempah-rempah, namun setelah mereka berhasil mendapatkan keuntungan melimpah serta menemukan daerah sumber rempah-rempah, Belanda mulai melakukan aksi monopoli perdagangan dan sejarah penjajahan Belanda di Indonesia pun dimulai.[1]

B.   Pengaruh Peradaban Belanda Atas Struktur Budaya Indonesia

a.       Di Bidang Pendidikan
            Salah satu pengaruh peradaban Belanda atas struktur budaya Indonesia adalah pendidikan. Sistem pendidikan Belanda bersaing dengan sistem pendidikan lokal Indonesia yang umumnya berupa pecantrikan dan mandala. Juga, sekolah-sekolah Belanda mulai menyaingi pesantren, lembaga pendidikan yang banyak dipengaruhi Islam.

            Sekolah, sebagai basis proses pendidikan formal Indonesia saat ini, merupakan wujud nyata membekasnya pengaruh Belanda. Peserta didik dibagi ke dalam lokal-lokal menurut rombongan belajar, di setiap kelas peserta didik duduk dalam beberapa banjar menghadap ke depan, dan guru berdiri di muka kelas selaku narasumber utama belajar. Ini serupa dengan struktur kelas di dalam gereja sejak masa skolastik Eropa. Namun, sistem persekolahan Belanda awalnya bersifat segregatif. Ada sekolah khusus Belanda dan Eropa seperti Europesche Lagere School (ELS), untuk Tionghoa semisal Hollands Chinese School, ataupun Indlansche School untuk pribumi.
            tujuan pembentukan sistem pendidikan Belanda bagi orang Indonesia sekadar untuk menyediakan tenaga ahli yang terampil, terdidik dan murah untuk mengerjakan administrasi kolonial. Ini guna mengantisipasi meluasnya wilayah kekuasaan Belanda. Luasnya wilayah kelola tentu diiringi kerumitan serupa dalam tata administrasinya. Tujuan lainya adalah untuk mengarahkan pendidikan bagi masyarakat indonesia agar terbebas dari kebodohan, sehingga mampu menyediakan tenaga ahli dan terdidik dalam segala bidang.

            Dalam perkembangan selanjutnya sekolah sekolah ini telah memunculkan sekelompok intelektual muda berbakat yang sangat berpengaruh. Dalam sejarah indonesia selanjutnya, mereka adalah orang orang yang menjadi pelopor pencerahan bagi seluruh rakyat indonesia supaya timbulnya perasaan persatuan dan nasionalisme (kebangsaan) sehingga mengantarkan indonesia kedepan pint gerbang kemerdekaan, walapun dari sana masih perlu menempuh waktu yang relatif panjang.[2]

b.      Di Bidang Arsitektur
            Peninggalan budaya Belanda lain di bidang arsitektur  adalah rumah tinggal. Seperti diketahui, orang-orang Belanda kebanyakan tinggal di sentra-sentra kegiatan ekonomi di mana tanah dan material bangunannya cukup mahal. Selain orang biasa, konstruksi bangunan Belanda juga banyak dipakai oleh keluarga-keluarga priyayi Indonesia. Misalnya raja-raja Indonesia seperti di Banten dan Yogyakarta membangun rumah kediaman mereka serupa dengan konstruksi rumah-rumah Belanda. Bangunan Belanda kerap disebut puri Belanda, yang juga berfungsi sebagai basis pertahahan terakhir tatkala terjadi perang. Umumnya, gedung perkantoran Belanda di Indonesia dibangun bergaya Yunani-Romawi Kuno. Cirinya adalah bangunannya besar-besar, pilar besar dan tinggi di bagian depan, hiasan doria dan ionia dari Yunani.
            Seni pada bangunan masa penjajahan mengunakan gaya Eropa seperti pada Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Penjajahan kolonial Belanda sangat berpengaruh terhadap adanya teknologi dan seni bangunan di wilayah Indonesia. Teknologi pada bangunan modern dikenalkan oleh Bangsa Barat di berbagai daerah di wilayah Indonesia.

c.       Di Bidang Agama
            Pengaruh kolonial yang lain adalah persebaran agama Kristen di Indonesia. Penyebaran agama Kristen sangat intensif seiring dengan datangnya Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia pada abad ke-16. Kedatangan Bangsa-bangsa Barat itu semakin memantapkan dan mempercepat penyebaran Agama Kristen di Indonesia.
            Naiknya dominasi Belanda membuat pergerakan misionaris Katolik Portugis tersendat untuk kemudian digantikan zending Protestan Belanda. Kekuatan pengaruh Katolik Portugis hanya tersisa di Flores dan Timor. Pengaruh Belanda di bidang agama terutama di Sumatera Utara (terutama di Tanah Batak), Sulawesi Utara (terutama di Manado dan Minahasa), Kepulauan Maluku (terutama di Ambon), Papua (termasuk Papua Barat), serta Sulawesi Tengah-Selatan (terutama Tana Toraja).[3]

d.      Di Bidang Kesenian
            Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang mulai mengenal tarian-tarian Barat. Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat Indonesia.
            Seputar pengaruh budaya Belanda, Djoko Sukiman menjelaskan terbitnya kebudayaan Indis. Indis adalah kebudayaan campuran antara budaya Belanda dengan Pribumi. Indis terutama berkembang di pulau Jawa antara abad ke-18 hingga 19. Kebudayaan Indis dapat diidentifikasi pada pelacakan pengaruh budaya Belanda atas tujuh unsur budaya universal (yang awalnya dimiliki kalangan pribumi) yaitu bahasa, peralatan dan perlengkapan hidup manusia, matapencarian hidup dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, kesenian, ilmu pengetahuan dan religi. Namun, praktek budaya Indis lebih dialami masyarakat pribumi di Jawa, khususnya kalangan menengah ke atas.[4]

e.       Dalam Bidang Bahasa
            bahasa banyak bahasa-bahasa Belanda yang sedikit banyak memengaruhi pada kosa kata di Bahasa Indonesia. Beberapa kata yang merupakan serapan dari Bahasa Belanda antara lain : Kulkas = Koelkast, Kamar (ruangan) = Kamer, Saklar = Schakelaar, Kenop = Knopje, Keran = Kraan, Kubus = Kubus, Dus = Doos, Soak = Zwak, dan Baut, mur = Bout, Moer


C.    Berakhirnya Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia

            Penjajahan Belanda terhadap Indonesia benar-benar berakhir saat Pemerintah Jepang melakukan penyerangan. Tanggal 27 Februari 1942 tentara Jepang berhasil mengalahkan armada gabungan dari Negara Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia. Kemudian, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura, tentara Jepang mulai menginjakkan kaki ke Pulau Jawa. Di sana Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mengancam akan menyerang Belanda apabila tidak segera menyerah. Pada akhirnya setelah mengalami kekalahan terus menerus dari pihak Jepang, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer sebagai Jenderal Hindia Belanda menyerah dan dan ditangkap. Hal ini menjadi tanda dimulainya 
masa penjajahan Jepang di Indonesia sekaligus berakhirnya sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.

                 Bagii belanda, kekalahan yang di deritanya membuat mereka kehilangan wilayah jajahanyang paling besar dan mengguntungkan. Tidakalh heran apabila dalam pameo orang belanda masa itu terkenal ucapan,” Indie Verloren, Ramspoed Geboren, hindia belanda hilang, indonesia pun lahir. Hal itu baru terjadi setelah tiga setegah tahun penduduk militer jepang  yang brutal meninggalkan indonesia, dan kemerdekaan indonesia di proklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945.





BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
            Belanda adalah kolonial paling lama yang menjajah indonesia, belanda menjajah indonesia sekitar 350 tahun. Banyak peninggalan peninggalan budaya belanda yang terdapat di indonesia, seperti kebudayaan Indis.kebudayaan ini adalah kebudayaan campuran antara budaya Belanda dengan Pribumi. Kebudayaan Indis berkembang di pulau Jawa antara abad ke-18 hingga 19. Kebudayaan Indis dapat diidentifikasi pada pelacakan pengaruh budaya Belanda atas tujuh unsur budaya universal (yang awalnya dimiliki kalangan pribumi) yaitu bahasa, peralatan dan perlengkapan hidup manusia, matapencarian hidup dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, kesenian, ilmu pengetahuan dan religi. Namun, praktek budaya Indis lebih dialami masyarakat pribumi di Jawa, khususnya kalangan menengah ke atas.
            Bukan hanya budaya indis, peninggalan lainya adalah di bidang pendidikan, awal terbentuknya pendidikan di indonesia adalah pada masa hindia belanda, yaitu pada saat belanda menerapkan sistem tanam paksa yang menyebabkan penderitaan bagi rakyat pribumi, seperti kemiskinan, kelaparan, kematian, bahkan ada juga penduduk yang meninggalkan tanah kelahiranya untuk menghindari diri dari sistem tanam paksa oleh pemeintah belanda. Pada abad ke 19 muncullah gerakan humanis di belanda yang di pelopori oleh Conrad Theodore Van Deventer,gerakan ini menuntut perubahan bentuk yang hanya menguntungkan sepihak menjadi hubngan yang saling menguntungkan. Van Deventer meyerukan agar di lakukan sedikit perhatian khusus guna memajukan negeri jajahan. Menteri tanah jajahan belanda, Frans Van de putte, yang memperkenalkan sistem pendidikan barat sekitar tahun 1884, tujuan pengembangan ini untuk menghasilakan tenaga administrasi belanda yang terampil, terdidik,dan murah.


B.   Saran
            Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentangSejarah Kolonialisme Belanda di Indonesia”  kami berharap makalah dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.



[1] Adi Sudirman, Sejarah Lengkap Indonesia, Diva Press, Jogjakarta,2014,hal 250
[2] Ibid....Hal 272
[3] Supartono Widyosiswoyo, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta:Universitas Trisakti,2006, h.160.
[4] Djoko Sukiman, Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi, Jakarta, Komunitas Bambu, 2011, h. 2.



DAFTAR PUSTAKA

Adi Sudirman, Sejarah Lengkap Indonesia, Diva Press, Jogjakarta,2014
Supartono Widyosiswoyo, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta:Universitas Trisakti,2006.

Djoko Sukiman, Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi, Jakarta, Komunitas Bambu, 2011.

1 komentar:

  1. terima kasih kak blog nya sangat membantu

    Saya thasya nur oktavia dari ISB Atma Luhur

    BalasHapus